Pemerintah secara konsisten mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi kesenjangan keterampilan di dunia kerja, termasuk dengan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan di bidang ketenagakerjaan, kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

“Ini permasalahan yang cukup serius. Oleh karena itu, Kementerian Ketenagakerjaan berupaya mengatasinya dengan membekali pekerja dengan keterampilan, membantu mereka meningkatkan keterampilan, dan menyesuaikan keterampilan mereka (dengan pasar kerja),” ujarnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Menkeu saat memberikan sambutan pada acara peningkatan kompetensi tenaga kerja yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Fauziyah menegaskan, kementeriannya terus menjembatani kesenjangan antara tuntutan industri dan keterampilan tenaga kerja dengan mengadakan kegiatan pelatihan dan pendidikan.

Menteri menilai kesenjangan keterampilan tenaga kerja tidak terlepas dari kesenjangan antara pasokan dan permintaan tenaga kerja di industri, serta antara sistem pendidikan dan permintaan industri terhadap tenaga kerja.

Ia juga mengaitkan kesenjangan tersebut dengan kurangnya kompetensi tenaga kerja Indonesia dan kurangnya talenta yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pekerja.

“Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kesenjangan keterampilan tenaga kerja adalah dengan menerapkan kolaborasi quadruple helix, dimana pemerintah pusat bekerja sama dengan pemangku kepentingan dari pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan industri,” ujarnya.

Fauziyah mencatat, pendekatan kolaborasi tersebut dilatarbelakangi Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.

Menteri menggarisbawahi pentingnya kolaborasi pemangku kepentingan terkait untuk menghasilkan pekerja terampil dengan memfasilitasi warga untuk mengikuti program pemagangan baik dalam negeri maupun internasional.

Lebih lanjut beliau memandang perlu bagi Indonesia untuk terus meningkatkan kompetensi talenta yang ditugaskan dengan memberikan kursus pelatihan kepada tenaga kerja.