Liburan yang dinanti-nantikan ini merupakan keuntungan bagi hotel dan restoran karena banyak orang yang pergi berlibur, menurut asosiasi industri.

Sutrisno Iwantono, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) cabang Jakarta, mengatakan pada hari Kamis bahwa tingkat okupansi di industri ini melonjak seiring dengan banyaknya orang yang pergi berlibur.

“Libur membawa dampak positif bagi sektor pariwisata. Orang biasanya melakukan perjalanan dan menginap di hotel atau makan di restoran. Begitu pula dengan hotel-hotel di luar Jakarta, karena banyak orang yang keluar kota pada waktu tersebut,” kata Sutrisno kepada Beritasatu.com, Kamis.

Namun, situasi di Jakarta berbeda dengan wilayah lain. Jakarta biasanya dipenuhi banyak aktivitas bisnis dan pemerintahan pada hari kerja, namun orang-orang biasanya meninggalkan kota metropolitan.

“Jakarta itu unik. Biasanya kami banyak menerima tamu yang berhubungan dengan urusan pekerjaan karena tetap menjadi pusat bisnis dan pemerintahan,” kata Sutrisno.

Meski begitu, Jakarta masih banyak dikunjungi pengunjung setiap kali libur panjang, terutama anak-anak sekolah dan pelajar yang ingin mengunjungi destinasi bersejarah dan ikonik seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan resor Ancol. Monumen Nasional Monas dan Kebun Binatang Ragunan juga populer di kalangan pengunjung.

“Kami berharap semakin banyak masyarakat dari daerah lain yang bisa berkunjung ke Jakarta, khususnya para pelajar. Mereka bisa mengunjungi museum atau melihat pusat bisnis dan LRT [light rapid transit],” kata Sutrisno.

Meski “terlalu banyak liburan” berdampak baik bagi industri perhotelan, Sutrisno mengakui hal itu bisa berdampak pada sektor non-pariwisata jika masyarakat berlibur terlalu lama. Sektor pariwisata juga perlu bekerja sama dengan industri lain agar semua orang bisa menikmati libur panjang, menurut Sutrisno.

“Pabrik bisa menjadi kurang produktif jika kita terus berlibur, apalagi produktivitas pekerja Indonesia tidak meningkat dibandingkan negara anggota ASEAN lainnya,” kata Sutrisno.

Masyarakat Indonesia dapat menikmati 17 hari libur nasional dan 10 hari cuti bersama bagi pekerja pada tahun ini. Sebagai perbandingan, Vietnam hanya memiliki 13 hari libur nasional. Pada minggu ini, misalnya, pekerja libur Waisak pada hari Kamis, kemudian cuti bersama pada hari Jumat, dan akhir pekan sebelum kembali bekerja pada hari Senin.

Tags: