Ketika permintaan hiburan meningkat pascapandemi, operator bioskop Nusantara Sejahtera Raya (CNMA), juga dikenal sebagai Cinema XXI, akan memperluas dengan 100 layar baru pada tahun 2024.
Indah Tri Wahyuni, Head of Corporate Legal Cinema XXI, menyatakan perseroan memandang industri jaringan bioskop cukup menjanjikan, dibuktikan dengan peningkatan jumlah penonton setiap tahunnya selama masa pemulihan pandemi.
Pada tahun 2023, industri film nasional mencetak rekor baru dengan 20 film yang masing-masing mampu menarik lebih dari 1 juta penonton, dan kesuksesan ini diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2024.
Akses masyarakat menonton film di Cinema XXI bertambah luas dengan 1.312 layar di 248 lokasi seluruh Indonesia per 21 Mei 2024, jelas Indah, Minggu.
Ke depan, Indah mengatakan perseroan berencana untuk semakin meningkatkan akses masyarakat terhadap bioskop berkualitas dengan menambah 100 layar baru di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia.
Untuk memfasilitasi ekspansi ini, perusahaan menginvestasikan hingga Rp 775 miliar ($48,36 juta), yang bersumber dari dana penawaran umum perdana.
Dengan perluasan tersebut, Cinema XXI akan mencapai total 1.412 layar pada tahun 2024, mempertahankan dominasinya di industri perfilman Indonesia. Hingga Maret 2024, pesaing utama CNMA, Graha Layar Prima (BLTZ), yang dikenal dengan CGV Cinema, memiliki 422 layar di 64 lokasi.
Selain itu, peningkatan jumlah layar akan dilengkapi dengan variasi film yang lebih beragam, yang memenuhi preferensi penonton yang beragam, termasuk film Hollywood, Asia (Jepang, Korea), dan domestik.
Sepanjang tahun 2023, CNMA melaporkan pendapatan sebesar Rp 5,2 triliun, meningkat 18,9 persen dari Rp 4,4 triliun pada tahun 2022. Perusahaan juga meraih laba bersih setelah pajak sebesar Rp 742,3 miliar, naik 47,1 persen dari tahun 2022, dengan EBITDA sebesar Rp 1,7 triliun.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 687,76 miliar pada tahun 2023, meningkat 49,38 persen dari Rp 460,38 miliar pada tahun 2022.